بسم الله الرحمن الرحيم وصلى الله وسلم على سيدنا محمد وآله دلائل الخيرات وشوارق الأنوار في الصلاة على النبي المختار -صلى الله عليه وآله وسلم- للإمام العارف بالله : سيدي محمد الجزولي قدس الله سره **** هذه نسخة نفيسة جدا بخط العارف الكبير سيدي ولي الله تعالى سيدي محمد بن القاسم القندوسي قدس الله روحه.
 

2. LATIFATUL RUH

Berhubungan dengan rabu jasmani dua jari di bawah susu kanan, dzikirnya sekurang – kurangnya 1000 kali dalam sehari semalam, ini adalah wilayahnya Nabi Ibrahim As dan bercahaya merah, maqam ini berasal dari api.
            Maqam ini adalah tempatnya sifat madzmumah yaitu tamak, rakus dan bakhil, jika ikhlas dzikirnya maka masuklah dan berganti dengan sifat madzmudah, yaitu Khana’ah dalam arti memadai ianya akan apa ada adanya.
            Sifat buruk ini seperti, loba, tamak, rakus dan bakhil adalah salah satu sifat yang tidak di sukai oleh Allah Swt dan RasulNya, sifat bathiniah yang buruk seperti ini tidak ubahnya seperti binatang yang suka menurut akan hawa nafsunya, jadi dengan rajinnya mengobati sifat ini dengan dzikir pada maqam tersebut di atas adalah dapat berganti sifas yang di sukai Allah Swt dan RasulNya, seperti merasa selalu bersyukur dan menerima apa adanya yang telah di tetapkan oleh Allah Swt, usaha untuk merubah sifat ini adalah dengan cara yang wajar melalui dzikir kepada Allah Swt dengan seperti cara yang di ajarkan oleh Thariqat An- Naqsyabandi.
            Puncaknya pada dzikir adalah maqam fanafil asma dan mati ma’nawi, artinya semua sifat keinsanan manusia telah lebur dan lenyap di liputi oleh sifat ketuhanan yang di namakan dengan fanafisifattillah, sifat yang baharu dan sifat yang kekurangan pada diri seseorang yang berdzikir jadi lenyap atau fana, yang tinggal hanyalah sifat tuhan yang maha sempurna dan azali.
            Pendengaran dan penglihatan lahir menjadi hilang lenyap, yang tinggal hanyalah pendengaran bathin dan penglihatan bathin yang memancarkan nur illahi, yang terbit dari dalam hati yang dapat memancarkan ilham dari Allah Swt, mati ma’nawi ini merupakan pintu fana yang kedua dan di terima oleh seseorang berdzikir, ini merupakan hasil mujahadahnya dan merupakan rahmat dan karunia dari Allah Swt jika ikhlas dzikirnya.

0 komentar:

Posting Komentar